Sblm menilai, dengar.
Sblm mendengar, lihat.
Kita punya 2 mata & telinga,
krn selalu ada 2 sisi dr setiap cerita
Mimie Blog's (Mila Wiratania)
Selasa, 29 Mei 2012
kata mutiara
Teman mungkin datang dan pergi,
dan keluarga mungkin tak selalu ada untukmu,
tapi tak peduli apapun itu, Tuhan selalu bersamamu.
dan keluarga mungkin tak selalu ada untukmu,
tapi tak peduli apapun itu, Tuhan selalu bersamamu.
Selasa, 08 Mei 2012
TUGAS INDIVIDUAL ( untuk peserta perkuliahan Pembelajaran Menulis )
Pertanyaan yang tertuang dalam judul di atas antara
lain dapat dijawab dengan memanfaatkan pandangan Mendikbud RI,
Muh. Nuh yang disitir oleh Boy Yendra Tamin ( dalam http://
boyyendratamin.blogspot.com/2011/11/pendidik-profesional-
antara-harapan-dan.html ). Menurut Nuh, “Guru yang baik akan menjelaskan
sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang
mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu
yang baik dengan kemampuannya sendiri“.
---
---
TUGAS INDIVIDUAL ( untuk peserta perkuliahan
Pembelajaran Menulis )
Pahamilah pernyataan Mendikbud itu, kemudian bacalah kelanjutan uraiannya dalam situs yang ditunjuk. Walau wacana itu sudah agak lama, sangat mungkin Anda belum sempat membacanya sampai tuntas, bukan? Usai membacanya, jawablah soal berikut berdasarkan pemahaman Anda terhadap isi wacana tersebut.
Pahamilah pernyataan Mendikbud itu, kemudian bacalah kelanjutan uraiannya dalam situs yang ditunjuk. Walau wacana itu sudah agak lama, sangat mungkin Anda belum sempat membacanya sampai tuntas, bukan? Usai membacanya, jawablah soal berikut berdasarkan pemahaman Anda terhadap isi wacana tersebut.
Selamat membaca, setelah itu berbagilah.
SOAL
- Identifikasilah
- Ciri-ciri guru yang baik
1). Guru
yang mempunyai anggapan bahwa orang lain itu mempunyai kemampuan untuk
memecahkan masalah mereka sendiri dengan baik
2). Guru
yang melihat bahwa orang lain mempunyai sifat ramah dan bersahabat dan bersifat
ingin berkembang
3). Guru cenderung melihat orang lain sebagai
orang yang sepatutnya dihargai
4). Guru yang melihat orang-orang dan perilaku
mereka pada dasarnya berkembang dari dalam; jadi bukan merupakan produk dari
peristiwa-peristiwa eksternal yang dibentuk dan yang digerakkan. Dia melihat
orang-orang itu mempunyai kreatifitas dan dinamika; jadi bukan orang yang pasif
atau lamban
5). Guru yang melihat orang lain itu dapat
memenuhi dan meningkatkan dirinya; bukan menghalangi, apalagi mengancam
6). Guru yang baik harus mengajar dengan baik.
Pengajaran yang baik berasal dari pengetahuan tentang teknik-teknik pengajaran
yang sifatnya ilmiah. Ada
komitmen untuk mempersiapkan bahan-bahan belajar dan pengakuan atas perlunya
memadukan moralitas dengan pengajaran
7). Guru baik harus terus belajar dan melakukan
penelitian untuk pengembangan dan pengetahuannya
8). Guru-guru yang baik harus membantu siswa
untuk mengembangkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan, untuk membantu
orang atau masyarakat yang memerlukannya.
b.
Ciri-ciri guru yang hebat
(1) Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah
dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir
lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan
kejiwaan siswa.
(2) Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas.
Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan
keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan
bahasa guru untuk disajikan ke siswanya.
(3) Orangnya lugas dan sederhana. Karena
yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan
keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya.
(4) Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu
mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun.
Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga
terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun
dari persahabatan antara siswa dengan guru.
(5) Kaya metode dan media. Guru hebat teramat
paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar
harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah
menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan
keinginan siswa.
2. Jika
diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi "guru yang
baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"? Mengapa demikian?
Tulislah minimal tiga alasan
yang mendasari pilihan Anda itu.
Jawab :
Saya akan
memilih guru yang hebat. Karena menurut saya guru yang hebat adalah guru yang
selalu berinovasi dalam proses pembelajaran. Alasannya, yaitu :
a). Guru yang hebat adalah
guru yang kreatif, inovatif, inspiratif yang dapat mengelola kelas menjadi ruang
yang nyaman bagi siswa untuk mengungkapkan kreasi dan ekspresi.
b). Guru
yang hebat juga dapat menciptakan siswa yang berkepribadian mulia, berpikir
kreatif dan berimajinasi luas, cemerlang yang siap menghadapi masa depan.
c). Guru hebat dan siswa cemerlang adalah
syarat untuk menjadikan sekolah menjadi super dan sukses.
3. Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia
di era globalisasi ini?Jelaskanlah menurut sudut pandang Anda masing-masing.
Menurut saya, guru ideal adalah sosok yang senantiasa menjadi dambaan
peserta didik, menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Guru ideal adalah
yang menguasai ilmunya dengan baik sehingga mampu mengelola pembelajaran yang
bermakna. Dia disukai oleh murid-muridnya karena cara mengajarnya menarik dan
mudah dipahami. Dia pun terbuka menerima kritikan dari peserta didiknya, karena
dari kritik itulah dia belajar dari para peserta didiknya. Dari mereka guru
dapat mengetahui kekurangan cara mengajarnya, dan melakukan umpan balik
(feedback). Ciri-ciri seorang guru yang ideal adalah sebagai
berikut :
1.
Baik hati
2.
Ramah
3.
Murah senyum
4.
Tidak membanding-bandingkan antar siswa
5.
Tidak pilih kasih
6.
Dapat memberikan materi yang mudah diserap oleh
muridnya
7.
Tegas
8.
Humoris/lucu
9.
Disiplin dalam mengajar, tapi tidak membuat siswa
tegang
10. Tidak
terlambat masuk mengajar (tepat waktu)
11. Santai
dalam mengajar siswa
12. Kata-katanya
halus, tidak menyinggung
13. Sabar
menghadapi murid yang nakal
14. Memerhatikan
murid-muridnya
15. Menerima
curhat dari siswa
16. Menuntun
siswa yang kurang dalam pelajaran
17. Pintar
18. Selalu
memberikan arahan sebelum dan sesudah mengajar
19. Senang
jika murid bertanya
20. Pengertian
21. Beriman
22. Berwibawa
23. Mengajar
tanpa kata lelah
4. Adakah
manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu? Jika ada, tulislah semua
manfaat yang dapat Anda petik darinya.
Ada, manfaat yang saya
peroleh setelah membaca wacana tersebut adalah sebagai
berikut :
a. Mengetahui
ciri-ciri guru yang baik, guru yang hebat dan guru yang ideal.
b. Termotivasi
untuk dapat menjadi sosok seorang guru yang baik, hebat dan ideal.
c. Menumbuhkan
semangat untuk mencari tahu informasi tentang guru dan cara mengajar yang baik.
Rabu, 11 April 2012
BAHASA INDONESIA: Latihan 1
Mata Kuliah : Bahasa
Indonesia
Dosen : Hj. Isna Sulastri, Dra. M. Pd.
Nama : Mila Wiratania
NIM : 41032151081004
Tanggal : 11 April 2012
BAGIAN A
Petunjuk
1. Kerjakanlah soal berikut dengan cara
menghitamkan huruf B jika pernyataan
yang terdapat dalam soal Anda anggap benar
dan hitamkan S jika salah. Contoh jika jawaban betul: ( B-S ).
2. Jawaban Anda ditulis langsung pada lembar soal
ini.
SOAL
1.
1. Tujuan utama perkuliahan
Bahasa Indonesia adalah untuk menumbuhkembangkan
keterampilan berbahasa
mahasiswa, baik lisan atau pun tulisan ( B-S ).
2.
Salah satu upaya
menumbuhkembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa adalah
dengan menumbuhkan kesadaran berbahasa Indonesianya terlebih dahulu ( B-S ).
3.
Kesadaran berbahasa seseorang tidak dapat dilihat dari tanggung
jawab dan sikapnya terhadap bahasa Indonesia ( B-S ).
4.
Mahasiswa Program Studi Matematika tidak perlu memiliki kesadaran
berbahasa Indonesia
sebab mereka tidak akan menjadi guru bahasa Indonesia (B-S).
5.
Membiasakan diri berbahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia terutama di
dalam forum-forum resmi, merupakan wujud tanggung jawab seseorang terhadap
bahasanya ( B
– S ).
6.
Menurut Mansoer Pateda, tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa
dapat diwujudkan hanya dalam bentuk partisipasi formal ( B – S ).
7.
Pengguna bahasa yang berpartisipasi secara formal, biasanya dengan
kesadaran sendiri berusaha untuk menjadi peserta aktif dalam setiap
kegiatan kebahasaan (B-S).
8. Mahasiswa Program Studi Matematika
idealnya berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan bahasa, minimal dalam
bentuk partisipasi formal (B-S).
9. Salah satu contoh partisipasi formal
yang dapat dan patut dilakukan mahasiswa Program Studi Matematika adalah
berupaya untuk selalu berhati-hati dalam berbahasa sehingga bahasa yang
digunakannya senantiasa tertib dan terpelihara ( B – S ).
10. Mampu menghafal kaidah bahasa Indonesia
dengan baik tanpa berlatih
mengimplementasikannya belum menjamin seseorang akan menjadi pengguna
bahasa yang baik (B-S).
11. Mahasiswa Program Studi Matematika yang
sudah berusaha untuk berbahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia dalam forum-forum
resmi, merupakan pertanda bahwa dia sudah memiliki kesadaran berbahasa (B-S).
12. Kalimat efektif biasanya tidak komunikatif
(B-S).
13. Kalimat yang ambigu termasuk salah satu
contoh kalimat efektif ( B-S )
14. Kalimat ambigu adalah kalimat yang tidak
memiliki struktur yang lengkap ( B-S ).
15. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dapat
dilihat antara lain dari keefektifan kalimat serta ketepatan diksi dan ejaannya
(B-S).
BAGIAN B
Petunjuk
Jawablah soal berikut dengan mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan
bernalar
karena bahasa jawaban Anda termasuk bagian yang dinilai.
karena bahasa jawaban Anda termasuk bagian yang dinilai.
SOAL
Ada pernyataan yang berbunyi, “Maju mundurnya
suatu bahasa sangat ditentukan oleh
kesadaran berbahasa pemakai bahasa itu sendiri”.
1. Setujukah Anda dengan pandangan tersebut? Apa alasannya? Tulislah
argumentasi Anda terkait ini dalam satu paragraf.
Jawab :
Setuju, karena kesadaran membaca adalah
sikap seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama
bertanggung jawab sehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa dan dengan
demikian ia berkemauan untuk ikut membina dan menggembangkan bahasa
itu.Kesadaran bahasa sangat diperlukan untuk menghindar salah pengertian.
2. Tulislah minimal lima
ciri orang yang memiliki Kesadaran Berbahasa. Uraikan masing-masingnya dengan
singkat.
Jawab :
a.
Sikap terhadap bahasa dan berbahasa
Terwujud dari
sikap positif yang dapat dilihat dari pelaksanaan bahasa dalam kehidupan
sehari-hari. Terutama terlihat pada penampilan seseorang ketika menggunakan
bahasa.
b.
Tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa
Tanggung jawab
pemakai bahasa bukan saja terbatas pada pemilihan kata dan kalimat yang baik,
melainkan juga bagaimana caranya mengucapkan kata dan kalimat itu.
c.
Rasa ikut memiliki bahasa
Bahasa sudah
dianggap sebagai kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga dan
dipelihara layaknya barang yang kita miliki.
d.
Berkemauan untuk membina dan mengembangkan bahasa
Dapat
dilakukan dengan partisifasi formal yaitu pengembangan secara aktif dan
partisifasi informal yaitu dalam pemakaian bahasa yang tertib.
e.
Memiliki rasa cinta terhadap bahasa
Berusaha untuk
mengindahkan bahasa itu sendiri dengan senantiasa berhati-hati dalam berbahasa,
tidak menyukai pemakaian bahasa yang tidak benar dan senantiasa menambah
wawasannya akan pengetahuan tentang bahasa.
3. Sudahkah Anda memiliki kelima ciri tersebut? Jelaskanlah dengan argumentasi
yang bernalar.
Jawab :
Saya merasa belum sepenuhnya memiliki kelima ciri yang telah disebutkan
di atas. Karena saya masih kurang memiliki perasaan bahasa yang menimbulkan
tanggung jawab dan kegiatan untuk membina bahasa baik melalui kegiatan pribadi
atau kegiatan kelompok. .
4. Upaya apakah yang sebaiknya dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa Anda? Jelaskanlah.
Jawab :
Dengan
cara ikut berpartisipasi dalam forum
diskusi, lokakarya, seminar, musyawarah, kongres, konferensi baik pada tingkat
lokal, regional, nasional, maupun
internasional yang khusus membicarakan persoalan kebahasaan.Kita menyebarkan
tulisan baik berupa buku, pembuatan disurat kabar atau majalah tentang
persoalan kebahasaan. Jadi kita adalah peserta aktif.Kalau ada kegiatan
kebahasaan kita terpanggil untuk melaksanakannya.Ini semua merupakan
partisipasi formal setiap pemakaian bahasa.
Selasa, 10 April 2012
KESADARAN BERBAHASA
Bahasa muncul dari ujaran orang seorang. Bahasa merupakan hasil aktivitas
manusia. Maju mundurnya suatu bahasa bergantung pada tiap pemakaian bahasa.
Kesadaran berbahasa itu tecermin pada tanggung jawab, sikap,perasaan memiliki
bahasa yang pada gilirannya menimbulkan kemauan untuk ikut membina dan
mengembangkan bahasa.
Pengertian
Kesadaran berbahasa adalah sikap
seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama bertanggung jawab
ehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa dan dengan demikian ia
berkemauan untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa itu. Jadi, dengan
definisi ini terdapat ciri-ciri: sikap terhadap bahasa dan berbahasa, tanggung
jawab terhadap bahasa dan berbahasa, rasa ikut memiliki bahasa, berkemauan
membina dan mengembangkan bahasa.
Tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa
Orang yang hanya menguasai satu
bahasa disebut monolingual. Orang yang menguasai dua bahasa disebut bilingual
atau dwibahasawan, sedangkan orang yang menguasai lebih dari dua bahasa disebut
multilingual. Tiap orang harus
disadarkan untuk bertanggung jawab terhadap bahasa ibunya dan bahasa
nasionalnya. Ciri orang yang bertanggung jawab terhadap suatu bahasa dan
pemakaian bahasa adalah: (a) selalu berhati-hati menggunakan bahasa, (b) tidak
merasa senang melihat orang yang mempergunakan bahasa secara serampangan, (c)
memperingatkan pemakaian bahasa jika ternyata ia membuat kekeliruan, (d)
tertarik perhatiannya kalau orang menjelaskan hal yang berhubungan dengan
bahasa, (e) dapat mengoreksi pemakaian bahasa oramg lain, (f) berusaha menambah
pengetahuan tentang bahasa tersebut, (g) bertanya kepada ahlinya kalau
menghadapi persoalan bahasa.
Sikap terhadap Bahasa dan Berbahasa
Menurut Harimurti Kridalaksana
(1978: 98) mengatakan bahwa bahasa Indonesia dipergunakan untuk
keperluan-keperluan resmi, yaitu dalam komunikasi resmi; wacana ilmiah;
khotbah,ceramah dan kuliah; bercakap-cakap dengan orang yang dihormati.
Tanggung jawab adalah juga
manifestasi dari sikap. Sikap terhadap bahasa dan berbahasa dapat dilihat dari
dua segi, yakni: sikap positif dan sikap negative. Sikap terhadap bahasa
ditekankan pada kesadaran diri sendiri dalam menggunakan bahasa secara tertib.
Rasa Memiliki Bahasa
Bahasa adalah sesuatu yang kita
dapatkan dengan proses belajar yang kemudian harus kita sadari bahwa bahasa itu
adaah milik kita. Dengan kesadaran bahasa diharapkan timbul rasa memiliki
bahasa. Untuk menanamkan rasa memiliki bahasa, orang harus bertitik tolak dari
anggapan bahwa bahasa adalah miliknya pribadi.
Partisipasi dalam Pembinaan Bahasa
Jika seseorang telah hati-hati
berbicara atau menulis sehingga bahasanya terpelihara, tidak ada kesalahan
diihat dari segi kaidah bahasa, maka keadaan ini telah menandakan bahwa dia
telah berpartisipasi dalam pembinaan bahasa. Sebagai bukti keikutsertaan kita
dalam pembinaan bahasa ialah sikap kita jika menggunakan bahasa dan hal ini
dinamakan partisipasi informal. Sedangkan partisipasi formal dapat terlihat
dalam usaha kita berupa kegiatan pembinaan melalui pertemuan formal.
Selasa, 03 April 2012
Manfaat Membaca Dalam Penulisan Karya Ilmiah
1. Pendahuluan
Untuk membuat suatu karya ilmiah, kita harus menggunakan sumber-sumber terpercaya agar dapat menciptakan suatu karya ilmiah yang baik dan bernalar. Sumber yang telah dianggap terpercaya, harus dibaca dan ditelaah kembali dengan teliti. Proses penelaahan memerlukan keahlian dalam membaca. Selain membaca sumber bahan, dalam tahap menyunting karya ilmiahpun membaca sangat diperlukan untuk merevisi karya ilmiah yang telah dibuat. Dengan begitu kita tidak dapat dipisahkan dari membaca.
Bahwasannya budaya membaca adalah budaya kita sebagai mahasiswa yang perlu kita junjung tinggi dan kita jaga kualitasnya agar menjadi ciri khas yang positif. Membaca dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Membaca adalah sumber informasi bagi kehidupan manusia.
2. Pembahasan
a. Pengertian Membaca
Membaca adalah kegiatan yang sangat penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Begitu banyak informasi yang bisa kita dapatkan dengan membaca petunjuk-petunjuk yang ada. Mengingat akan pentingnya membaca, seorang sastrawan Inggris bernama Thomas Babington Macaulay (1800-1859) mengungkapkan, "Saya pilih menjadi orang miskin yang tinggal di pondok penuh buku daripada menjadi raja yang tak punya hasrat untuk membaca". Juel (Sandjaja, 2005) mengartikan bahwa membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan, sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan (www.unika.ac.id.02/05/05). Sedangkan menurut Soedarso berpendapat bahwa “Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat”. Lain hanya dengan pendapat Harimurti Kridalaksana mengatakan “Membaca adalah menggali informasi dari teks, baik yang berupa tulisan maupun dari gambar atau diagram maupun dari kombinasi itu semua”
b. Manfaat membaca
Begitu besar manfaat membaca untuk mengasah keterampilan menulis seseorang. Manfaatnya adalah sebagai berikut :(1) senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan lingusitik karena membaca memperkayaa kosakata dan kekuatan kata-kata. (2) membaca mencegah rabun mata, karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata. (3) membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar, mengaktifkan dan menyegarkan pikiran. (4) kegemaran membaca membantu meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan data kreativitas dan imajinasi. (5) membaca membantu memperbaiki rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi dan meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun. (6) membaca membentuk karakter dan kepribadian. (7) membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan. (8) membaca membangun pondasi yang kuat untuk dapat mempelajari dan memahami berbagai disiplin ilmu sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Soedarso, Sistem Membaca Cepat dan Efektif (Jakarta: PT. Gramedia 1989) hlm. 4
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: Gramedia 1984) hlm. 122. Tersedia : http://arisandi.com/pengertian-membaca/ [28 maret 2012]
Mathedu Unila.(2009). “Pengertian Membaca”. Tersedia : http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca [27 maret 2012]
Muhammad Noer.(2011). “ Gemar Membaca, Terampil Menulis”. Tersedia : http://www.muhammadnoer.com/2011/11/gemar-membaca-terampil-menulis/ [27 maret 2012]
Suryati, Tati. (2012). “Manfaat membaca dalam penulisan karya ilmiah”. Tersedia: http:// http://ceritabersama-tati.blogspot.com/2012/04/manfaat-membaca-dalam-penulisan-karya. [3 April 2012]
Dianita, Eva. (2012). “ Manfaat membaca dalam penulisan karya ilmiah”. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/87779273/Manfaat-Membaca-Dalam-Penulisan-Karya-Ilmiah. [ 3 April 2012]
Untuk membuat suatu karya ilmiah, kita harus menggunakan sumber-sumber terpercaya agar dapat menciptakan suatu karya ilmiah yang baik dan bernalar. Sumber yang telah dianggap terpercaya, harus dibaca dan ditelaah kembali dengan teliti. Proses penelaahan memerlukan keahlian dalam membaca. Selain membaca sumber bahan, dalam tahap menyunting karya ilmiahpun membaca sangat diperlukan untuk merevisi karya ilmiah yang telah dibuat. Dengan begitu kita tidak dapat dipisahkan dari membaca.
Bahwasannya budaya membaca adalah budaya kita sebagai mahasiswa yang perlu kita junjung tinggi dan kita jaga kualitasnya agar menjadi ciri khas yang positif. Membaca dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Membaca adalah sumber informasi bagi kehidupan manusia.
2. Pembahasan
a. Pengertian Membaca
Membaca adalah kegiatan yang sangat penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Begitu banyak informasi yang bisa kita dapatkan dengan membaca petunjuk-petunjuk yang ada. Mengingat akan pentingnya membaca, seorang sastrawan Inggris bernama Thomas Babington Macaulay (1800-1859) mengungkapkan, "Saya pilih menjadi orang miskin yang tinggal di pondok penuh buku daripada menjadi raja yang tak punya hasrat untuk membaca". Juel (Sandjaja, 2005) mengartikan bahwa membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan, sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan (www.unika.ac.id.02/05/05). Sedangkan menurut Soedarso berpendapat bahwa “Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat”. Lain hanya dengan pendapat Harimurti Kridalaksana mengatakan “Membaca adalah menggali informasi dari teks, baik yang berupa tulisan maupun dari gambar atau diagram maupun dari kombinasi itu semua”
b. Manfaat membaca
Begitu besar manfaat membaca untuk mengasah keterampilan menulis seseorang. Manfaatnya adalah sebagai berikut :(1) senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan lingusitik karena membaca memperkayaa kosakata dan kekuatan kata-kata. (2) membaca mencegah rabun mata, karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata. (3) membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar, mengaktifkan dan menyegarkan pikiran. (4) kegemaran membaca membantu meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan data kreativitas dan imajinasi. (5) membaca membantu memperbaiki rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi dan meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun. (6) membaca membentuk karakter dan kepribadian. (7) membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan. (8) membaca membangun pondasi yang kuat untuk dapat mempelajari dan memahami berbagai disiplin ilmu sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Soedarso, Sistem Membaca Cepat dan Efektif (Jakarta: PT. Gramedia 1989) hlm. 4
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: Gramedia 1984) hlm. 122. Tersedia : http://arisandi.com/pengertian-membaca/ [28 maret 2012]
Mathedu Unila.(2009). “Pengertian Membaca”. Tersedia : http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca [27 maret 2012]
Muhammad Noer.(2011). “ Gemar Membaca, Terampil Menulis”. Tersedia : http://www.muhammadnoer.com/2011/11/gemar-membaca-terampil-menulis/ [27 maret 2012]
Suryati, Tati. (2012). “Manfaat membaca dalam penulisan karya ilmiah”. Tersedia: http:// http://ceritabersama-tati.blogspot.com/2012/04/manfaat-membaca-dalam-penulisan-karya. [3 April 2012]
Dianita, Eva. (2012). “ Manfaat membaca dalam penulisan karya ilmiah”. Tersedia : http://www.scribd.com/doc/87779273/Manfaat-Membaca-Dalam-Penulisan-Karya-Ilmiah. [ 3 April 2012]
Senin, 05 Maret 2012
Hal yang paling menyenangkan dan kurang menyenangkan
Hal yang paling menyenangkan bagi saya saat di mata kuliah bahasa Indonesia,
adalah ketika Ibu Isna memberikan tugas membuat sebuah blog dan mengisi blog
tersebut dengan tugas materi yang telah diberikan kepada saya. Mengapa hal ini
menyenangkan bagi saya karena hal itu dapat membuat saya yang awalnya saya
tidak bisa membuat blog dan sekarang saya bisa membuat blog, selain itu juga
tugas tersebut dapat menghemat biaya dan saat mengerjakan tugas menjadi lebih menyenangkan.
Hal yang kurang menyenangkan bagi saya di mata kuliah bahasa Indonesia,
adalah ketika Ibu Isna memberikan tugas saat di kelas membuat sebuah karangan. Karena
sejujurnya saya kurang menyukai membuat sebuah karangan, namun saya mengerti bahwa
ada manfaat yang saya peroleh dari tugas mengarang tersebut, yaitu membuat saya
menjadi lebih mahir membuat karangan. Oleh karena itu walaupun saya kurang
menyukai membuat sebuah karangan, saya harus bisa membuat sebuah karangan itu
sendiri dengan aturan-aturan yang telah ditentukan. Sebelumnya saya ingin
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Isna yang telah mengajarkan saya banyak hal
terutama di bidang mata kuliah bahasa Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)