Selasa, 29 Mei 2012

Sblm menilai, dengar.
 Sblm mendengar, lihat.
 Kita punya 2 mata & telinga,
 krn selalu ada 2 sisi dr setiap cerita

kata mutiara

Teman mungkin datang dan pergi,
 dan keluarga mungkin tak selalu ada untukmu,
tapi tak peduli apapun itu, Tuhan selalu bersamamu.

Selasa, 08 Mei 2012

TUGAS INDIVIDUAL ( untuk peserta perkuliahan Pembelajaran Menulis )

Pertanyaan yang tertuang dalam judul di atas antara lain  dapat dijawab dengan memanfaatkan pandangan Mendikbud RI, Muh. Nuh yang disitir oleh Boy Yendra Tamin ( dalam http:// boyyendratamin.blogspot.com/2011/11/pendidik-profesional- antara-harapan-dan.html ). Menurut Nuh, “Guru yang baik akan menjelaskan sesuatu kepada muridnya sehingga paham, tetapi guru yang hebat adalah guru yang mampu menginspirasi dan memotivasi muridnya, sehingga mampu berbuat sesuatu yang baik dengan kemampuannya sendiri“.
---
TUGAS INDIVIDUAL ( untuk peserta perkuliahan Pembelajaran Menulis )

Pahamilah pernyataan Mendikbud itu, kemudian bacalah kelanjutan uraiannya dalam situs yang ditunjuk. Walau wacana itu sudah agak lama, sangat mungkin Anda belum sempat membacanya sampai tuntas, bukan? Usai membacanya,  jawablah soal berikut berdasarkan pemahaman Anda terhadap isi wacana tersebut.

Selamat membaca, setelah itu berbagilah.

SOAL
  1. Identifikasilah
    1. Ciri-ciri guru yang baik
1).    Guru yang mempunyai anggapan bahwa orang lain itu mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah mereka sendiri dengan baik
2).    Guru yang melihat bahwa orang lain mempunyai sifat ramah dan bersahabat dan bersifat ingin berkembang
3).     Guru cenderung melihat orang lain sebagai orang yang sepatutnya dihargai
4).     Guru yang melihat orang-orang dan perilaku mereka pada dasarnya berkembang dari dalam; jadi bukan merupakan produk dari peristiwa-peristiwa eksternal yang dibentuk dan yang digerakkan. Dia melihat orang-orang itu mempunyai kreatifitas dan dinamika; jadi bukan orang yang pasif atau lamban
5).    Guru yang melihat orang lain itu dapat memenuhi dan meningkatkan dirinya; bukan menghalangi, apalagi mengancam
6).    Guru yang baik harus mengajar dengan baik. Pengajaran yang baik berasal dari pengetahuan tentang teknik-teknik pengajaran yang sifatnya ilmiah. Ada komitmen untuk mempersiapkan bahan-bahan belajar dan pengakuan atas perlunya memadukan moralitas dengan pengajaran
7).    Guru baik harus terus belajar dan melakukan penelitian untuk pengembangan dan pengetahuannya
8).    Guru-guru yang baik harus membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan, untuk membantu orang atau masyarakat yang memerlukannya.

      b.   Ciri-ciri guru yang hebat
(1)        Ucapan dan intonasinya jelas dan mudah dipahami. Siswa langsung menyerap makna dari ucapan guru tanpa harus berpikir lama dan berputar-putar. Ucapan guru tersistem, mantap, dan berterima dengan kejiwaan siswa.
(2)        Bobot keilmuannya sangat dalam dan luas. Sehari-hari, guru hebat mengikuti perkembangan zaman untuk memupuk keluasan keilmuannya. Tren zaman dapat cepat dimaknai oleh guru lalu diolah dengan bahasa guru untuk disajikan ke siswanya.
(3)        Orangnya lugas dan sederhana. Karena yang dihadapi adalah siswa bukan orang dewasa, guru hebat selalu menyampaikan keilmuannya dengan lugas dan mudah diterima siswanya.
(4)        Bersahabat dan peduli. Guru biasa selalu mengambil jarak dengan siswa karena menurutnya wibawa guru akan terbangun. Namun, tidak untuk guru hebat. Guru hebat bersahabat dengan siswanya sehingga terbangun kedekatan yang akan mempermudah berkomunikasi. Wibawa justru dibangun dari persahabatan antara siswa dengan guru.
(5)        Kaya metode dan media. Guru hebat teramat paham kalau siswa itu mudah jenuh, dinamis, dan kreatif. Menurutnya, mengajar harus menyenangkan, dinamis, dan kreatif. Jalan yang harus ditempuh adalah menerapkan pembelajaran dengan multimetode dan multimedia yang sesuai dengan keinginan siswa.
2.   Jika diwajibkan memilih, apakah Anda akan berupaya untuk menjadi "guru yang baik" ataukah ingin menjadi "guru yang hebat"? Mengapa demikian? Tulislah minimal tiga alasan yang mendasari pilihan Anda itu.
Jawab :
Saya akan memilih guru yang hebat. Karena menurut saya guru yang hebat adalah guru yang selalu berinovasi dalam proses pembelajaran. Alasannya, yaitu :
a).        Guru yang hebat adalah guru yang kreatif, inovatif, inspiratif yang dapat mengelola kelas menjadi ruang yang nyaman bagi siswa untuk mengungkapkan kreasi dan ekspresi.
b).        Guru yang hebat juga dapat menciptakan siswa yang berkepribadian mulia, berpikir kreatif dan berimajinasi luas, cemerlang yang siap menghadapi masa depan.
c).        Guru hebat dan siswa cemerlang adalah syarat untuk menjadikan sekolah menjadi super dan sukses.

3.   Bagaimanakah profil ideal guru Bahasa Indonesia di era globalisasi ini?Jelaskanlah menurut sudut pandang Anda masing-masing.
Menurut saya, guru ideal adalah sosok yang senantiasa menjadi dambaan peserta didik, menjadi panutan dan selalu memberikan keteladanan. Guru ideal adalah yang menguasai ilmunya dengan baik sehingga mampu mengelola pembelajaran yang bermakna. Dia disukai oleh murid-muridnya karena cara mengajarnya menarik dan mudah dipahami. Dia pun terbuka menerima kritikan dari peserta didiknya, karena dari kritik itulah dia belajar dari para peserta didiknya. Dari mereka guru dapat mengetahui kekurangan cara mengajarnya, dan melakukan umpan balik (feedback). Ciri-ciri seorang guru yang ideal adalah sebagai berikut :
1.      Baik hati
2.      Ramah
3.      Murah senyum
4.      Tidak membanding-bandingkan antar siswa
5.      Tidak pilih kasih
6.      Dapat memberikan materi yang mudah diserap oleh muridnya
7.      Tegas
8.      Humoris/lucu
9.      Disiplin dalam mengajar, tapi tidak membuat siswa tegang
10.  Tidak terlambat masuk mengajar (tepat waktu)
11.  Santai dalam mengajar siswa
12.  Kata-katanya halus, tidak menyinggung
13.  Sabar menghadapi murid yang nakal
14.  Memerhatikan murid-muridnya
15.  Menerima curhat dari siswa
16.  Menuntun siswa yang kurang dalam pelajaran
17.  Pintar
18.  Selalu memberikan arahan sebelum dan sesudah mengajar
19.  Senang jika murid bertanya
20.  Pengertian
21.  Beriman
22.  Berwibawa
23.  Mengajar tanpa kata lelah
4. Adakah manfaat yang Anda peroleh setelah membaca wacana itu? Jika ada, tulislah semua manfaat yang dapat Anda petik darinya.
Ada, manfaat yang saya peroleh setelah membaca wacana tersebut adalah sebagai
berikut :
a.       Mengetahui ciri-ciri guru yang baik, guru yang hebat dan guru yang ideal.
b.      Termotivasi untuk dapat menjadi sosok seorang guru yang baik, hebat dan ideal.
c.       Menumbuhkan semangat untuk mencari tahu informasi tentang guru dan cara mengajar yang baik.

Rabu, 11 April 2012

BAHASA INDONESIA: Latihan 1

 
Mata Kuliah     : Bahasa Indonesia                               
Dosen              : Hj. Isna Sulastri, Dra. M. Pd.
Nama               : Mila Wiratania
NIM                 : 41032151081004
Tanggal            : 11 April 2012


BAGIAN A

 
Petunjuk
1.      Kerjakanlah soal berikut dengan cara menghitamkan huruf B jika pernyataan yang terdapat dalam soal Anda anggap benar dan hitamkan S jika salah. Contoh jika jawaban betul: ( B-S ).
2.      Jawaban Anda ditulis langsung pada lembar soal ini.

SOAL

1.      1. Tujuan utama perkuliahan Bahasa Indonesia adalah untuk menumbuhkembangkan
 keterampilan berbahasa mahasiswa, baik lisan atau pun tulisan ( B-S ).
2.    Salah satu upaya menumbuhkembangkan keterampilan berbahasa mahasiswa adalah dengan menumbuhkan kesadaran berbahasa Indonesianya terlebih dahulu ( B-S ).
3.  Kesadaran berbahasa seseorang tidak dapat dilihat  dari tanggung jawab dan sikapnya terhadap bahasa Indonesia ( B-S ).
4.  Mahasiswa Program Studi Matematika tidak perlu memiliki kesadaran berbahasa Indonesia sebab mereka tidak akan menjadi guru bahasa Indonesia (B-S).
5.  Membiasakan diri berbahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia terutama di dalam forum-forum resmi, merupakan wujud tanggung jawab seseorang terhadap bahasanya ( B – S  ).
6.  Menurut Mansoer Pateda, tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa dapat diwujudkan hanya dalam bentuk partisipasi formal ( B – S  ).
7.  Pengguna bahasa yang berpartisipasi secara formal, biasanya dengan kesadaran sendiri berusaha untuk menjadi peserta aktif dalam setiap kegiatan kebahasaan (B-S).
8.  Mahasiswa Program Studi Matematika idealnya berpartisipasi dalam kegiatan pembinaan bahasa,  minimal dalam bentuk partisipasi formal (B-S).
9.  Salah satu contoh partisipasi formal yang dapat dan patut dilakukan mahasiswa  Program Studi Matematika adalah berupaya untuk selalu berhati-hati dalam berbahasa sehingga bahasa yang digunakannya senantiasa tertib dan terpelihara ( BS ).
10. Mampu menghafal kaidah bahasa Indonesia dengan baik tanpa berlatih
       mengimplementasikannya belum menjamin seseorang akan menjadi pengguna bahasa yang baik (B-S).
11. Mahasiswa Program Studi Matematika yang sudah berusaha untuk berbahasa sesuai kaidah bahasa Indonesia dalam forum-forum resmi, merupakan pertanda bahwa dia sudah memiliki kesadaran berbahasa (B-S).
12. Kalimat efektif biasanya tidak komunikatif (B-S).
13. Kalimat yang ambigu termasuk salah satu contoh kalimat efektif ( B-S )
14. Kalimat ambigu adalah kalimat yang tidak memiliki struktur yang lengkap ( B-S ).
15. Penggunaan bahasa Indonesia  yang baik dapat dilihat antara lain dari keefektifan kalimat serta ketepatan diksi dan ejaannya (B-S).


BAGIAN B

Petunjuk
Jawablah soal berikut dengan mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan bernalar
karena bahasa jawaban Anda termasuk bagian yang dinilai.

SOAL
Ada pernyataan yang berbunyi, “Maju mundurnya suatu bahasa sangat ditentukan oleh
kesadaran berbahasa pemakai bahasa itu sendiri”.
1.  Setujukah Anda dengan pandangan tersebut? Apa alasannya?  Tulislah argumentasi Anda terkait ini dalam satu paragraf.
Jawab :
Setuju, karena kesadaran membaca adalah sikap seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama bertanggung jawab sehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa dan dengan demikian ia berkemauan untuk ikut  membina dan menggembangkan bahasa itu.Kesadaran bahasa sangat diperlukan untuk menghindar salah pengertian.
2. Tulislah minimal lima ciri orang yang memiliki Kesadaran Berbahasa. Uraikan masing-masingnya dengan singkat.
Jawab :
a.         Sikap terhadap bahasa dan berbahasa
Terwujud dari sikap positif yang dapat dilihat dari pelaksanaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Terutama terlihat pada penampilan seseorang ketika menggunakan bahasa.
b.         Tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa
Tanggung jawab pemakai bahasa bukan saja terbatas pada pemilihan kata dan kalimat yang baik, melainkan juga bagaimana caranya mengucapkan kata dan kalimat itu.
c.         Rasa ikut memiliki bahasa
Bahasa sudah dianggap sebagai kebutuhan pribadi yang esensial, milik pribadi, dijaga dan dipelihara layaknya barang yang kita miliki.
d.        Berkemauan untuk membina dan mengembangkan bahasa
Dapat dilakukan dengan partisifasi formal yaitu pengembangan secara aktif dan partisifasi informal yaitu dalam pemakaian bahasa yang tertib.
e.         Memiliki rasa cinta terhadap bahasa
Berusaha untuk mengindahkan bahasa itu sendiri dengan senantiasa berhati-hati dalam berbahasa, tidak menyukai pemakaian bahasa yang tidak benar dan senantiasa menambah wawasannya akan pengetahuan tentang bahasa.
    
3.  Sudahkah Anda memiliki kelima ciri tersebut? Jelaskanlah dengan argumentasi yang bernalar.
Jawab :
Saya merasa belum sepenuhnya memiliki kelima ciri yang telah disebutkan di atas. Karena saya masih kurang memiliki perasaan bahasa yang menimbulkan tanggung jawab dan kegiatan untuk membina bahasa baik melalui kegiatan pribadi atau kegiatan kelompok. .
4.      Upaya apakah yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa Anda? Jelaskanlah.
Jawab :
            Dengan cara  ikut berpartisipasi dalam forum diskusi, lokakarya, seminar, musyawarah, kongres, konferensi baik pada tingkat lokal, regional, nasional,  maupun internasional yang khusus membicarakan persoalan kebahasaan.Kita menyebarkan tulisan baik berupa buku, pembuatan disurat kabar atau majalah tentang persoalan kebahasaan. Jadi kita adalah peserta aktif.Kalau ada kegiatan kebahasaan kita terpanggil untuk melaksanakannya.Ini semua merupakan partisipasi formal setiap pemakaian bahasa.

Selasa, 10 April 2012

KESADARAN BERBAHASA


Bahasa muncul dari ujaran orang seorang. Bahasa merupakan hasil aktivitas manusia. Maju mundurnya suatu bahasa bergantung pada tiap pemakaian bahasa. Kesadaran berbahasa itu tecermin pada tanggung jawab, sikap,perasaan memiliki bahasa yang pada gilirannya menimbulkan kemauan untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa.
Pengertian
            Kesadaran berbahasa adalah sikap seseorang baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama bertanggung jawab ehingga menimbulkan rasa memiliki suatu bahasa dan dengan demikian ia berkemauan untuk ikut membina dan mengembangkan bahasa itu. Jadi, dengan definisi ini terdapat ciri-ciri: sikap terhadap bahasa dan berbahasa, tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa, rasa ikut memiliki bahasa, berkemauan membina dan mengembangkan bahasa.
Tanggung jawab terhadap bahasa dan berbahasa
            Orang yang hanya menguasai satu bahasa disebut monolingual. Orang yang menguasai dua bahasa disebut bilingual atau dwibahasawan, sedangkan orang yang menguasai lebih dari dua bahasa disebut multilingual. Tiap orang harus disadarkan untuk bertanggung jawab terhadap bahasa ibunya dan bahasa nasionalnya. Ciri orang yang bertanggung jawab terhadap suatu bahasa dan pemakaian bahasa adalah: (a) selalu berhati-hati menggunakan bahasa, (b) tidak merasa senang melihat orang yang mempergunakan bahasa secara serampangan, (c) memperingatkan pemakaian bahasa jika ternyata ia membuat kekeliruan, (d) tertarik perhatiannya kalau orang menjelaskan hal yang berhubungan dengan bahasa, (e) dapat mengoreksi pemakaian bahasa oramg lain, (f) berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa tersebut, (g) bertanya kepada ahlinya kalau menghadapi persoalan bahasa.
Sikap terhadap Bahasa dan Berbahasa
            Menurut Harimurti Kridalaksana (1978: 98) mengatakan bahwa bahasa Indonesia dipergunakan untuk keperluan-keperluan resmi, yaitu dalam komunikasi resmi; wacana ilmiah; khotbah,ceramah dan kuliah; bercakap-cakap dengan orang yang dihormati.
            Tanggung jawab adalah juga manifestasi dari sikap. Sikap terhadap bahasa dan berbahasa dapat dilihat dari dua segi, yakni: sikap positif dan sikap negative. Sikap terhadap bahasa ditekankan pada kesadaran diri sendiri dalam menggunakan bahasa secara tertib.
Rasa Memiliki Bahasa
            Bahasa adalah sesuatu yang kita dapatkan dengan proses belajar yang kemudian harus kita sadari bahwa bahasa itu adaah milik kita. Dengan kesadaran bahasa diharapkan timbul rasa memiliki bahasa. Untuk menanamkan rasa memiliki bahasa, orang harus bertitik tolak dari anggapan bahwa bahasa adalah miliknya pribadi.
Partisipasi dalam Pembinaan Bahasa
            Jika seseorang telah hati-hati berbicara atau menulis sehingga bahasanya terpelihara, tidak ada kesalahan diihat dari segi kaidah bahasa, maka keadaan ini telah menandakan bahwa dia telah berpartisipasi dalam pembinaan bahasa. Sebagai bukti keikutsertaan kita dalam pembinaan bahasa ialah sikap kita jika menggunakan bahasa dan hal ini dinamakan partisipasi informal. Sedangkan partisipasi formal dapat terlihat dalam usaha kita berupa kegiatan pembinaan melalui pertemuan formal.

Selasa, 03 April 2012

Manfaat Membaca Dalam Penulisan Karya Ilmiah

1. Pendahuluan
    Untuk membuat suatu karya ilmiah, kita harus menggunakan sumber-sumber terpercaya agar dapat menciptakan suatu karya ilmiah yang baik dan bernalar. Sumber yang telah dianggap terpercaya, harus dibaca dan ditelaah kembali dengan teliti.  Proses penelaahan memerlukan keahlian dalam membaca. Selain membaca sumber bahan, dalam tahap menyunting karya ilmiahpun membaca sangat diperlukan untuk merevisi karya ilmiah yang telah dibuat. Dengan begitu kita tidak dapat dipisahkan dari membaca.
Bahwasannya budaya membaca adalah budaya kita sebagai mahasiswa yang perlu kita junjung tinggi dan kita jaga kualitasnya agar menjadi ciri khas yang positif. Membaca dapat dilakukan di manapun dan kapanpun. Membaca adalah sumber informasi bagi kehidupan manusia.

2. Pembahasan
    a. Pengertian Membaca
Membaca adalah kegiatan yang sangat penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari. Begitu banyak informasi yang bisa kita dapatkan dengan membaca petunjuk-petunjuk yang ada. Mengingat akan pentingnya membaca, seorang sastrawan Inggris bernama Thomas Babington Macaulay (1800-1859) mengungkapkan, "Saya pilih menjadi orang miskin yang tinggal di pondok penuh buku daripada menjadi raja yang tak punya hasrat untuk membaca". Juel (Sandjaja, 2005) mengartikan bahwa membaca adalah proses untuk mengenal kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan, sehingga hasil akhir dari proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan (www.unika.ac.id.02/05/05). Sedangkan menurut Soedarso berpendapat bahwa “Membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah, meliputi orang harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati, dan mengingat-ingat”. Lain hanya dengan pendapat Harimurti Kridalaksana mengatakan “Membaca adalah menggali informasi dari teks, baik yang berupa tulisan maupun dari gambar atau diagram maupun dari kombinasi itu semua”

    b. Manfaat membaca
Begitu besar manfaat membaca untuk mengasah keterampilan menulis seseorang. Manfaatnya adalah sebagai berikut :(1) senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan lingusitik karena membaca memperkayaa kosakata dan kekuatan kata-kata. (2) membaca mencegah rabun mata, karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata. (3) membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar, mengaktifkan dan menyegarkan pikiran. (4) kegemaran membaca membantu meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan data kreativitas dan imajinasi. (5) membaca membantu memperbaiki rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi dan meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun. (6) membaca membentuk karakter dan kepribadian. (7) membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan. (8) membaca membangun pondasi yang kuat untuk dapat mempelajari dan memahami berbagai disiplin ilmu sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.


DAFTAR PUSTAKA
Soedarso, Sistem Membaca Cepat dan Efektif (Jakarta: PT. Gramedia 1989) hlm. 4
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: Gramedia 1984) hlm. 122. Tersedia :    http://arisandi.com/pengertian-membaca/ [28 maret 2012]
Mathedu Unila.(2009). “Pengertian Membaca”. Tersedia : http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca [27 maret 2012]
Muhammad Noer.(2011). “ Gemar Membaca, Terampil Menulis”. Tersedia : http://www.muhammadnoer.com/2011/11/gemar-membaca-terampil-menulis/ [27 maret 2012]
Suryati, Tati. (2012). “Manfaat membaca dalam penulisan karya ilmiah”. Tersedia: http:// http://ceritabersama-tati.blogspot.com/2012/04/manfaat-membaca-dalam-penulisan-karya. [3 April 2012]
Dianita, Eva. (2012). “ Manfaat membaca dalam penulisan karya ilmiah”. Tersedia :  http://www.scribd.com/doc/87779273/Manfaat-Membaca-Dalam-Penulisan-Karya-Ilmiah. [ 3 April 2012]


Senin, 05 Maret 2012

Hal yang paling menyenangkan dan kurang menyenangkan


Hal yang paling menyenangkan bagi saya saat di mata kuliah bahasa Indonesia, adalah ketika Ibu Isna memberikan tugas membuat sebuah blog dan mengisi blog tersebut dengan tugas materi yang telah diberikan kepada saya. Mengapa hal ini menyenangkan bagi saya karena hal itu dapat membuat saya yang awalnya saya tidak bisa membuat blog dan sekarang saya bisa membuat blog, selain itu juga tugas tersebut dapat menghemat biaya dan saat mengerjakan tugas menjadi lebih menyenangkan.
Hal yang kurang menyenangkan bagi saya di mata kuliah bahasa Indonesia, adalah ketika Ibu Isna memberikan tugas saat di kelas membuat sebuah karangan. Karena sejujurnya saya kurang menyukai membuat sebuah karangan, namun saya mengerti bahwa ada manfaat yang saya peroleh dari tugas mengarang tersebut, yaitu membuat saya menjadi lebih mahir membuat karangan. Oleh karena itu walaupun saya kurang menyukai membuat sebuah karangan, saya harus bisa membuat sebuah karangan itu sendiri dengan aturan-aturan yang telah ditentukan. Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Isna yang telah mengajarkan saya banyak hal terutama di bidang mata kuliah bahasa Indonesia.